Tribtaranewspolreskuansing.com – Nasib malang dialami seorang bocah, Nuri Komarita. ( 3.5 ). Sempat hilang selama satu malam, namun akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dengan kondisi mengenaskan.
Saat ditemukan ditubuh bocah malang tersebut ditemukan sejumlah tusukan di bagian leher dan perut dan lumuran darah akibat penganiayan dengan kekerasan senjata tajam yang dilakukan pelaku.
Menurut Kapolres Kuansing, AKBP Edy Sumardi Priadinata Sik, jasad korban ditemukan pada hari Kamis sekira pukul 09.00 WIB, oleh pihak keluarga, msyarakat dan pihak kepolisian yang melakukan pencarian.
Menurut Kapolres, sehari sebelumnya, orang tua korban pada hari Rabu ( 6/1/2016 ) sekira pukul 19.00 WIB berangkat dari kediaman perumahan Sungai Pinang kebun Sensui di desa Serosah kecamatan Hulu Kuantan ke kantor untuk mengambil gaji.
“ Jarak antara perumahan dan kantor sekitar 20 meter, saat itu korban ditinggal orang tua bersama kakeknya, Sulaiman, orang tua korban merupakan karyawan kebun Sensui di desa Serosah di perumahan Sungai Pinang,”ujar Kapolres.
Kemudian lanjut Kapolres, sekira pukul 20.00 WIB, ayah korban kembali ke rumah dan tidak lagi melihat sang anak berada dirumah. “ Saat itu ayah korban sempat menanyakan keberadaan korban pada sang istri dan sempat pula mencari tahu ke tetangga terdekat , namun tidak ditemukan,:ujar Kapolres.
Karena tidak juga ditemukan, ayah korban kemudian melapor ke Polisi dan bersama masyarakat dan pihak keluarga kemudian melakukan pencarian dari malam hingga Kamis pagi. “ Akhirnya korban ditemukan sudah tidak bernyawa disalah satu sungai Kamis pagi sekira pukul 09.00WIB,”ujarnya.
“ Kasus ini sekarang ditangani Sat Reskrim Polres Kuansing, Kita juga sudah meminta keterangan saksi-saksi, melakukan visum et refertum, membawa korban ke RSUD, olah TKP dan memburu pelaku. Mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat terungkap siapa pelakunya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya”tegas Kapolres.
Tribratanewspolressidrap.com. Sidrap – Kapolres Sidrap AKBP M. Anggi Naulifar Siregar S.Ik
Tinggalkan Balasan