Penyortir Sawit Tewas di Ruang Tamu

Tribratanewspolreskuansing.com – Usai kerja Nando Marbun langsung pulang, setibanya dirumah, pria 29 tahun ini kemudian membuka pintu. memdadak dia histeris. pemandangan yang ada di hadapannya memdadak membuatnya spontann berteriak.

“Saya kaget ketika membuka pintu. posisinya berhadapan dengan saya,” ujar Nando.

Suara nando mengundang para tetangga berdatangan. warga kemudian penyebab teriakan. namun Nando yang ditanyain malah diam sambil menunjuk kepintu rumah.

Penasaran, warga langsung membuka pintu yang dimaksud nando. setelah pintu dibuka merekapunn dibuat kaget. ternyata, ada sosok pria yang tergantung di ruang tamu. sosok yang sudah tidak bernyawa itu Rino Ritonga (20).

“Saya tidak menyangka Rinto nekat mengakhiri hidup seperti ini. padahal sebelumnya sekitar pikul 12.45 Wib, saya masih ngumpul bersamanya didepan rumah. Dia gak ada cerita apa-apa. hanya saja dia hari itu tidak bercerita seperti biasanya,” jelas Nando.

selang beberapa waktu setelah ngumpul bareng, setelah pukul 13.00 Wib Rino pergi dengan menggunakan sepeda motornya. kemudian Nando masuk kerumah dan bersiap2 untuk lanjut bekerja.

Selesai memanen sawit, Rabu (30/12) sekitar pukul 17.00 Wib nando pulang kerumah untuk beristirahat mandi. Saat itu dia mendapati sepeda motor Rino terparkir diluar.

“tanpa curiaga saypun langsung berniat masuk kerumah. kebetulan pintu rumah agak terbuka sedikit,” tambahnya.

ketika pintu dibuka lebar, Nando mendapati Rino sudah tergantung dengan seutas tali. “Saya langsung berteriak sekencang-kencangnya,” ujar Nando.

Waga di seputarran perumahan PT. GUS, Kecamatan Hulu Kuantan Kian ramai berdatangan.

tak lama rumah petak yang di huni empat Kepala Keluarga itu jadi padat. ditengah rumah Rino masih tergantung. leher warga Sinambek itu terjerat dengan seutas tali plastik sekitar 2 meter, tali diikat  di salah satu kayu.

Lamsihar mengaku Rino sudah tidak dirumah selama dua hari. tetangganya itupun tidak kerja. setahu lamsihar, biasanya jika tidak disana, rino pergi ke Desa Sinambek.