Tribratanewspolressidrap.com. sidrap – Polisi Wanita lahir pada 1 September 1948. Berawal dari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, dipelopori oleh 6 srikandi tangguh asal Sumatera Barat yakni Mariana Saanin Mufti, Nelly Pauna Situmorang, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukotjo, Djasmainar Husein, dan Rosnalia Taher. Keenam perempuan itu mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di Sekolah Polisi Negara Bukittinggi pada 1 September 1948. Tanggal itulah yang kemudian dijadikan sebagai hari lahirnya polisi wanita.
Pada tingkat Polres Sidrap jumlah personil Polwan 17 orang yang ditempatkan diberbagai satuan fungsi dan Polsek jajaran Polres Sidrap seperti Reskrim (PPA), Intelkam, Narkoba, Lalu lintas, dan SPKT. Diantara Polwan Polres Sidrap ini sudah ada yang berstatus sebagai ibu rumah tangga dan ada juga statusnya yang masih single atau belum menikah.
Awalnya personil Polwan Polres Sidrap hanya bisa dihitung jari, itu karena ada beberapa yang pindah tugas kedaerah lain dan yang bertahan hanya satu orang yaitu Iptu Hj. Rosnawati yang sekarang menjabat Kaur Bin Ops Sat Lantas Polres Sidrap, namun seiring berjalannya waktu dengan tugas Kepolisian yang semakin kompleks yang membutuhkan tenaga dan pikiran seorang personil Polwan, diantaranya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, narkotika dan masalah administrasi, sehingga dari satuan atas menambah kuota personil Polwan Polres Sidrap berjumlah 17 orang yang dibimbing dididik langsung oleh Iptu Hj. Rosnawati.
Salah seorang personil Polwan yang sekarang ini menjabat sebagai Bintara Satuan Intelkam Polres Sidrap Bripda Jusmiani mengatakan “keinginan untuk menjadi seorang polwan tumbuh karena dilandasi niat mulia untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut tak semudah yang dibayangkan. Pasalnya, untuk menjadi polwan harus memiliki kecakapan fisik, mental, juga prestasi akademik yang memenuhi kualifikasi. Hal itu karena tugas sebagai aparat juga berat, maka dibutuhkan manusia yang memiliki sumber daya mumpuni, fisik kuat, dan mental baja.
“Banyak suka dan duka yang dialami anggota Polwan polres sidrap selama mengemban dan melaksanakan tugas sebagai abdi negara, dukanya itu sangat terasa ketika lebaran, karena kami tidak bisa pulang ke kampung halaman. Pada saat lebaran kami selalu bertugas dan siaga 1, Ketika mendengar takbir tentu terbayang keluarga, ingin rasanya pulang berkumpul bersama dengan keluarga kedua orang tua, berlebaran bersama, silaturahmi dengan teman teman santap masakan khas lebaran namun itu kami kesampingkan semua demi tugas negara yang kami emban karena sebelum jadi anggota Polwan kami sudah sudah membuat dan diikat sumpah jabatan sebagai anggota Polri” terang polwan yang masih status single ini.
“Adapun sukanya kami saat melaksanakan tugas yaitu ketika kami berkumpul melaksanakan tugas, melakukan kegiatan amal dan bakti sosial, kami bisa membaur dengan senior dan pimpinan yang baik dan ramah tanpa adanya sekat antara kami polwan junior dengan polki dan polwan senior, karena hubungan dan suasana kekeluargaan di Polres Sidrap ini sangat kental dan terasa bagi diri pribadi kami” tutur wanita yang berkulit putih bersih ini.
Ditambahkan oleh wanita yang berhijab ini “Menjadi polisi wanita itu sudah menjadi panggilan jiwa, sebab memiliki tugas mulia mengabdi pada masyarakat, bangsa, dan negara. Seiring berjalannya waktu, tantangan polwan ke depan semakin berat. Karena itu, polwan pun harus sigap mengikuti dinamika masyarakat agar bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Tapi tak sedikit pula polwan berhasil menjalankan tugas berat mengungkap kasus kejahatan yang berhubungan dengan wanita, anak – anak dan remaja, narkotika, dan lain-lain. Dengan demikian, fungsi polwan sangat dibutuhkan oleh institusi polri dan negara.
Dalam cerita terakhirnya anak kedua dari tiga bersaudara ini berharap bahwa ” semoga kedepan polwan khususnya Polwan Polres Sidrap lebih dicintai masyarakat, sebagai pelayan, pelindung dan pengayom, lebih profesional menjalankan tugas, tahu mana tugas dalam karier, lalu saat harus berbagai waktu dengan keluarga, serta bersosial dengan lingkungan. Intinya, meski sukses, sebagai wanita tetap tak lepas dari kodratnya yang kelak menjadi istri dan ibu bagi anak-anaknya. (Hary NnZz)
TribrataNewsPolresSidrap.com – Melalui arahan bapak Kapolri Jenderal. Pol. Drs. H.M. Tito K
Tinggalkan Balasan