Tribratanewspolressidrap.com. Sidrap – Ada suatu kebanggan tersendiri menjadi istri seorang Polisi, status berubah menjadi seorang Bhayangkari, begitu pula yang dirasakan oleh perempuan yang satu ini, beliau adalah Ketua Bhayangkari Cabang Sidrap Ny. Atri Anggi Siregar yang tahun ini berumur 41 tahun dan telah menyandang status seorang Bhyangkari 14 tahun lamanya, dan selama itu beliau mengarungi bahtera rumah tangga bersama dengan AKBP M. Anggi Naulifar Siregar S.Ik, M.Si yang sekarang menjabat Kapolres Sidrap,
Dari pernikahan dan kebersamaannya dengan AKBP M. Anggi Naulifar Siregar S.Ik, M.Si , beliau telah dianugerahi 4 orang anak, yaitu 2 anak laki laki dan 2 anak perempuan, putri pertamanya bernama Vira Siregar yang sekarang duduk dikelas 2 SMP, Putri kedua bernama Raisa Siregar yang duduk dikelas 6 SD, Putra ketiga Muhammad Akbar Siregar kelas 3 SD dan putra keempat Muhammad Aktar Siregar yang sekarang masih di TK Kemala Bhayangkari Polres Sidrap. Dalam budaya bugis makassar sepasang suami istri yang memiliki 2 putra dan 2 putri merupakan anugerah tersendiri dari Sang Khalik, karena ada adagium bahwa keluarga ini sudah termasuk keluarga yang sempurna, orang bugis biasa mengatakan MALLEPPI DAUNG.
Ny. Atri Anggi Siregar disela sela kesibukannya menceritakan sedikit tentang suka dukanya menjadi seorang Bhayangkari yaitu sukanya disaat berkumpul dengan anggota bhayangkari lainnya baik itu saat ada kegiatan bhayangkari ataupun hanya kumpul silaturahmi saja, selain itu sukanya dikala saat kami sekeluarga lengkap kumpulnya, diwaktu bapak tidak ada kesibukan pekerjaan dikantornya waktu yang sedikit itulah kami sekeluarga menfaatkan sebaik mungkin, biasanya kami pergi ketempat tempat wisata, jalan jalan ke mall, makan dan nonton bareng, kunjungi dan santuni anak anak yatim atau kurang mampu, dan lain sebagainya.
“Adapun dukanya selama kami menjadi istri polisi yang paling terasa banget yaitu ketika bapak pindah tugas ditempat dan daerah yang baru, sedihnya saat meninggalkan orang-orang yang sudah kita kenal, kemudian pindah kedaerah yang lain dan beradaptasi lagi dengan kehidupan dan budaya daerah tersebut, selain itu juga anak-anak yang juga harus pindah ke sekolah yang baru dan meninggalkan teman-teman lamanya, tapi itu semua harus diterima dengan lapang dada karena itu sudah resiko menjadi seorang istri polisi karena seorang Polisi memiliki sumpah jabatan saat diangkat menjadi polisi, yakni siap ditempatkan dimana saja, dan yang terasa juga sedihnya ketika saya dan anak anak ditinggal oleh bapak melaksanakan tugas diluar daerah, dan masih banyak lagi duka lainnya,” terang ibu yang ramah ini.
Ny. Atri Anggi Siregar lebih lanjut menambahkan bahwa bhayangkari adalah pendamping suami dan ibu rumah tangga yang dituntut selalu berada disamping suami untuk memberi semangat dimana dan kapanpun berada/bertugas serta memberikan pendidikan kepada anak dengan menanamkan nilai-nilai keagamaan dan akhlak yang luhur, sehingga kelak anak dapat tumbuh menjadi manusia yang bertakwa, cerdas dan berbudi luhur. Peran lain yang harus dijalankan oleh setiap istri anggota kepolisian adalah memiliki konsekuensi sebagai insan yang bersosialisasi dan menjadi perhatian di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, lebih tertib dan teratur saat berada dilingkungan masyarakat, oleh karena itu harus menjadi contoh dan senantiasa menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, organisasi dan juga satuan. Keberhasilan suami merupakan keberhasilan peran istri-istri anggota kepolisian, dengan doa para bhayangkari yang setiap saat dimohonkan kepada Allah SWT, sikap lemah lembut dalam mendidik anak serta sikap penuh pengertian dan perhatian terhadap kesulitan suami, merupakan wujud nyata peran seorang istri dalam mendukung keberhasilan tugas suami. (Hary NnZz)
TribrataNewsPolresSidrap.com – Melalui arahan bapak Kapolri Jenderal. Pol. Drs. H.M. Tito K
Tinggalkan Balasan